Final Macapat dan Pidato Bahasa Jawa : PDT Lustrum X Tahun 2021 Lestarikan Budaya

Yogyakarta (27/11) – Setelah terlaksananya babak penyisihan Giat Prestasi Macapat dan Pidato Bahasa Jawa atau Sesorah secara online, dilaksanakanlah babak Final pada Minggu, 27 November 2021. Final Giat Prestasi Macapat dan Pidato Bahasa Jawa ini dilaksanakan secara luring di area sekitar Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta.

Kedua Final Giat Prestasi tersebut diikuti oleh masing-masing 5 (lima) peserta terbaik putra dan 5 (lima) peserta terbaik putri yang sudah lolos Babak Penyisihan. Finalis Giat Prestasi Macapat Putra antara lain Sangga Pendobrak (43), Sangga Gah (61), Sangga Penegas (07), Sangga Pendobrak Yos Sudarso (25), dan Sangga Pendobrak 1 (55). Finalis Giat Prestasi Macapat Putri antara lain Sangga Pencoba (30), Sangga Dis (44), Sangga Perintis Kartini (46), Sangga Pelaksana 1 (70), dan Sangga Pelaksana 2 (60). Sementara itu, Finalis Giat Prestasi Pidato Bahasa Jawa Putra antara lain Sangga Penegas (07), Sangga Pendobrak 2 (09), Sangga Pendobrak Yos Sudarso (25), Sangga Gah (61), dan Sangga Pendobrak (43). Kemudian untuk Finalis Giat Prestasi Pidato Bahasa Jawa Putri antara lain Sangga Pencoba (30), Sangga Perintis Kartini (64), Sangga Pelaksana 2 (60), Sangga Pendobrak (42), dan Sangga Perintis (48).

Dalam pelaksanaannya, peserta menggunakan pakaian adat Gagrag Ngayogyakarta sebagai salah satu upaya mendalami peran yang dijalankan sekaligus melestarikan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, kegiatan Final Giat Prestasi kali ini juga mengundang juri-juri lapangan yang sangat kompeten di masing-masing bidangnya. Juri Lapangan Giat Prestasi Pidato Bahasa Jawa antara lain Kak Koentjoro, Kak Syamsu, dan Kak Zawa. Sementara itu, terdapat Kak Wantara, Kak Emi, dan Kak Kamtiyana sebagai Juri Lapangan Giat Prestasi Macapat.

Kegiatan ini berjalan dengan sangat lancar. Antusiasme peserta dalam menampilkan performa terbaiknya untuk merebut juara terlaksana dengan jiwa sportivitas yang tinggi. Selain itu, meski dilaksanakan secara luring, peserta, sangga kerja, dan juri lapangan yang ada di lokasi tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Pandemi tidak akan menjadi halangan bagi Pramuka untuk terus berkarya dan melestarikan budaya bangsa. (t.r)