Yogyakarta, (13/10/2022) -- Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta mengunjungi Kwarcab Kota Yogyakarta dalam rangka monev rintisan kampung pramuka di Kota Yogyakarta. Rombongan tim monev Kwarda DIY diterima oleh Kak Dwi Purnomo, S.Pd, SI dan Kak Sumarmi, S.IP selaku Pimpinan Kwarcab Kota Yogyakarta, bersama beberapa andalan Kwarcab Kota Yogyakarta.
Tim Monev Kwarda DIY dipimpin oleh Kak Suraji Widarta, S.Pd Waka Binawasa Kwarda DIY, Kak Hanggoro Adianto, S.E., Andalan Daerah Urusan Pramuka Peduli, Kak Dwi Harjanto, Andalan Pengabdian Masyarakat Kak Supriyanto Widodo Waka Pusdimas Kwarda DIY, dan Kak Dede Rahayu Anggota Pusdimas Kwarda DIY.
Hadir pula perwakilan dari Kwartir Ranting Mergangsan, dan perwakilan dari Kampung Pramuka Gunungketur, Kota Yogyakarta. Kak Sumarmi menyampaikan terimakasih atas kehadirannya dari Kwarda DIY, disampaikan pula bahwa Kwarcab Kota Yogyakarta juga telah membuat pokja rintisan kampung pramuka.
"Semoga di Kota Yogyakarta ini rintisan kampung pramuka dapat terwujud. Harapannya kita kedepannya dapat memformulasikan antara gerakan pramuka dan kampung wisata, ataupun dengan instansi atau lembaga yang dapat mendukung. Jadi kita punya warna yang baru untuk kampung pramuka kedepannya." Ulas Kak Suraji Widarta dalam sambutannya.
Selanjutnya dipaparkan oleh Kak Dwi Purnomo terkait perintisan kampung pramuka yang telah berjalan di Kota Yogyakarta. Dalat kita ketahui Kwarcab Kota Yogyakarta memiliki 3 kampung pramuka yaitu Kampung Pramuka Gunungketur, Kampung Pramuka Keparakan, dan Kampung Pramuka Ratmakan. Disampaikan pula beberapa potensi potensi di kampung pramuka kota yogyakarta ini, dalah satu yang paling menjadi unggulan adalah Warung Edukasi Omah Kreatif Loedji 16 (Warsimah) dimana menyajikan banyak aktifitas menarik salah satunya cooking camp membuat apem dengan nuansa alam di perkemahan.
Banyak potensi kampung pramuka di kota yogyakarta ini yang dapat menjadi wahana edukasi bagi Pramuka khususnya dalam bidang kebudayaan dan keterampilan. Diantaranya seperti terdapat 5 sanggar tari, sentra batik, ketoprak, jemparingan, dll. Ada pula sumber alam buatan yaitu makam keluarga puro pakualaman. Ada pula pengembangan perikanan gurame dan lele cendol. (nar)
0 Comments