Workshop Menulis Puisi Kali Ini Digelar di Kwarcab Kota Yogyakarta

Foto : kak Izza

Yogyakarta — Upaya membumikan literasi dalam kegiatan kepramukaan terus digencarkan. Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta bersama komunitas literasi "Yuk Menulis" menggelar Workshop Menulis Puisi Aktivitas Pramuka. 

Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 29 Mei 2025 bertempat di Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta dan diikuti oleh para pembina, pelatih, pengurus kwarcab dan kwarran se-Kota Yogyakarta.

Workshop diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Pramuka, dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Ketua Bidang Binawasa Kwarda DIY, Kak Suraji Widarta. 

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah hadir dan berperan aktif. Kak Suraji juga menekankan pentingnya membangun sinergi dalam pengembangan kreativitas dan literasi di kalangan Pramuka.

Foto : kak Amel

"Melalui kegiatan ini, semoga terjalin kerjasama yang lebih manis di antara kita semua," ujar kak Suraji.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan komunitas "Yuk Menulis" oleh Kak Vitriya Mardiyati. 

“Pramuka itu asyik, akan lebih asyik lagi jika bisa kita tuliskan,” ungkapnya diakhir cerita.

Sesi materi dimulai oleh Kak Lukas, yang membawakan topik seputar TKK Mengarang, serta teknik dasar membaca dan menulis. Ia juga menjelaskan berbagai jenis puisi dalam sastra Indonesia, memberikan wawasan baru bagi para peserta.

Foto : kak Izza

Ketua Kwartir Cabang Kota Yogyakarta, Kak Heroe Poerwadi, turut memberikan sambutan dan dukungannya terhadap kegiatan literasi dalam kepramukaan. Ia menekankan pentingnya peran pembina untuk mengintegrasikan kegiatan menulis dan membaca di gugus depannya masing-masing.

“Literasi harus membentuk ungkapan yang sarat makna, tersusun dengan baik, dan membawa pesan positif bagi pembaca,” jelasnya

Sebagai penutup, Kak Sutanto membawakan materi terakhir mengenai teknik menulis puisi yang baik dan benar. Peserta diajak untuk memahami struktur puisi, diksi, hingga bagaimana merangkai emosi dan pengalaman menjadi karya sastra yang menyentuh. (nar)

Pewarta : Kak Amel & Kak Izza